MEDAN.ISSU.COM –
Kota Medan kini miliki museum uang pertama di Sumatera. Museum ini diresmikan pada Mei 2017 lalu.
Pengelola sekaligus penjaga Museum Uang Sumatera, Medi Syahputra, mengatakan, museum uang ini sudah Launching semenjak tiga bulan yang lalu dan merupakan museum uang Sumatera yang pertama.
Museum Sumatera bukan menampilkan mata uang keluaran Bank Indonesia, melainkan mata uang yang digunakan masyarakat pada masa revolusi Sumatera Utara.
Uang yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat ini pun memiliki arti tertentu selain sebagai alat tukar juga sebagai kode untuk memasuki suatu daerah.
“Uang yang ada di museum ini mempunyai arti, jadi dulu masyarakat menggunakannya sebagai alat perang melawan Belanda, sebagai kode untuk memasuki suatu daerah, namun juga digunakan sebagai alat barter,” katanya, kemarin.
Beberapa koleksi uang yang tersedia dalam museum ini antara lain, uang Banten, Bukit Tinggi, Palembang dan juga Jambi, semua mata uang tersebut merupakan uang yang dicetak oleh Bistok Siregar.
Museum ini terdiri dari dua lantai, lantai satu terpajang uang kertas mata rupiah yang tersedia mulai dari 2,5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, dan tidak hanya jenis uang kertas.
Selain itu, ada juga bon beras yang pada saat itu digunakan sebagai kode dalam berperang dan juga sebagai alat barter. Di museum ini juga terdapat mesin pencetak uang dan alat pemotong uang di zaman tersebut.
Sedangkan di lantai dua, terdapat uang logam dengan berbagai macam dan ada juga yang terbuat dari emas asli, semua jenis mata uang mulai dari zaman VOC sampai ke zaman penjajahan Jepang tersedia di museum tersebut.
Museum yang terdapat di Gedung Juang 45, Jalan Pemuda tersebut tidak mengutip uang masuk bagi pengunjung yang datang, hanya saja jika ingin mendapatkan Souvenir berupa uang zaman dulu, maka pengunjung dikenakan biaya Rp10.000.(So)
Baca juga : https://www.infoseputarsumut.com/2017/08/12/ini-alasan-keluarga-sutrisno-tolok-jenazah-di-otopsi/