LABUHANBATU, issu.com – Desa Selat Besar Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, dihebohkan dengan beredarnya rumor tentang ‘Begu Ganjang’ yang disinyalir telah berakibat melahirkan keresahan dimasyarakat setempat. Kondisinyapun, kini menjadi atensi Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SH,SIK.
“Kepolisian bertindak berdasarkan fakta dan bukti, apabila ada yang dicurigai meninggal tidak wajar, agar keluarga korban melaporkan dan meminta untuk di autopsi. Kepolisian tidak mau ada opini yang dibangun oleh sekelompok orang untuk maksud dan tujuan tertentu,” tegas Kapolres, dalam pertemuan di Balai Desa setempat, Kamis (23/5/2019).
AKBP Frido berharap, agar masyarakat untuk tidak terpancing dengan issue yang berkembang terutama dengan rumor begu ganjang yang selama ini berakhir ricuh dan anarkis.
“Apabila kegiatan pembersihan adalah salah satu adat kebudayaan, tidak dipermasalahkan, dan diperkenankan pendeta yang hadir saat ini dan bersama dengan pendeta gereja sekitar desa,” bilang Kapolres.
Lebih jauh, Kapolres mengajak masyarakat untuk realistis dan tidak mengangkat permasalahan begu ganjang, terhadap sesuatu yang telah menimpa warga sampai ada yang meninggal dunia, dimana perbuatan tersebut tidak bisa dipertangungjawabkan.
Ditempat yang sama, Salah seorang perwakilan masyarakat, Horas Tamba, menghimbau warga agar tidak anarkis. Serta, rencana pembersihan kampung akan diambil dari luar wilayah Desa guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal senada diungkapkan, Robinson Sitorus, bahwa rencana pembersihan akan tetap dilakukan dikarenakan keresahan dilingkungan masyarakat, dan sudah dibuat edaran kepada warga untuk tidak melakukan tindakan anarkhis, dengan tidak menyentuh atau pun menjamah diduga tersangka begu ganjang.
“Tentunya, kami mengharapkan bantuan dari pihak Kepolisian untuk mengamankan selama kegiatan pembersihan dilaksanakan,” pintanya.
Terlihat hadir, Camat Bilah Hilir Bangun Siregar S.Pd, Kapolsek Bilah Hilir AKP Ery Prasetyo, Kasat Samapta AKP Â Supriyanto, Waka Polsek Bilah Hilir Iptu K Manurung, Kanit Intelkam Ipda Rijaldi, serta 60-an masyarakat Desa setempat.
(bede/drick/ic)