Sharing is caring

LABUHANBATU, issu.com – Banyak masyarakat yang masih tidak memahami bagaimana cara hidup ikan Lumba- Lumba. Bahkan, tidak sedikit pula yang tak mengerti secara detail tentang anatomi struktur hewan Mamalia ini.

Melalui konsep peragaan Lumba-lumba yang digelar di pelataran Parkir Suzuya Mall Rantauprapat, dipastikan dapat mampu menumbuh-kembangkan daya fikir serta memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya anak usia dini.

“Perlu diketahui, Lumba-lumba ini adalah jenis mamalia dengan tingkat emosional yang kuat, dan memiliki nalar/penciuman dengan waktu konsentrasi yang singkat. Seperti halnya yang kita gelar ini, kita fokuskan dapat menjadi media kampanye terhadap hewan yang di lindungi,” ujar Dani Satria, Asisten Manajer PT Wersuit Serguni Indonesia (WSI), selaku penyelenggara peragaan Lumba-lumba tersebut, Selasa (16/7/2019).

Kepada Media ini, dia mengemukakan, konsep penanganan pola hidup Lumba-lumba sangat spesifik sekali dan mesti dilakukan dengan penuh ketelitian. Tentunya, segala langkah penyesuaian yang dikonsentrasikan tidak terlepas dari pengawasan pihak terkait.

“Lumba-lumba ini bernafas dengan paru-paru, ada tata cara penyiapan wahana/kolam sesuai petunjuk tekhnis yang ditetapkan Kementrian melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), seperti, volume kolam harus sedalam 3 Meter dan panjangnya 8 Meter. Namun, untuk wadah yang kita siapkan sepajang 10 Meter, serta kondisi ke-asaman (Ph) air harus tetap stabil. Semua aturan ini sudah kita laksanakan,” urainya.

Nah, dengan adanya peragaan Lumba-lumba ini pula, diharapkan dapat menyasar kepada peningkatan intensitas pengetahuan remaja terhadap mamalia air dimaksud.

“Setiap hari kita lakukan peragaan sebanyak empat kali dengan durasi pelaksanaan satu jam sekali. Namun, khusus peragaan Lumba-lumba memakan waktu hanya 20 menit setiap momen. Dan selebihnya, kita juga menyiapkan tontonan hewan di lindungi lainnya antara lain Beruang madu, Berang-Berang, Burung Kakak Tua, serta lainnya. Disitu nanti, instruktur akan menguraikan seperti apa Lumba-lumba ini sebenarnya,” ungkap Dani.

Di sisi lain, dia menjelaskan, setiap roadshow yang diselenggarakan pihaknya di sejumlah kota, mesti mengantongi izin dari BKSDA, serta dilakukan pengawasan yang sangat ketat oleh balai kementrian terkait.

“Baik akan pelaksanaan maupun selesai kegiatan, kita mendapat pengawasan dalam bentuk pemeriksaan rutin, yang direalisasikan berupa berita acara. Tentu, atas dasar kelulusan hasil inspeksi itu pula, kita diberikan izin untuk melanjutkan show ke wilayah lain. Izinnya pasti ada, kalau tidak ada, kita gak akan berani gelar bang,” bilangnya.

Terakhir, Andi menambahkan, melalui seluruh kegiatan ini juga, PT WSI menyempatkan diri menyelenggarakan acara Bhakti Sosial dengan menyantuni anak yatim disetiap hari Jum’at, serta memberikan dukungan melalui bidang pendidikan.

(bede | ic)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *