Sharing is caring

 

MEDAN.ISSU.COM –

Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara berhasil mengungkap jaringan spesialis pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) antar provinsi.

Dari pengungkapan tersebut, diketahui kawanan ini merupakan pelaku pembobol ATM Bank Muammalat di sekolah Al – azhar Medan pada 2014 silam. “Ya, 1 orang anggota sindikat pembobol ATM bernama Tunggul Hatigoran Sihombing (43) penduduk Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid – Humas) Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menjawab wartawan Minggu, (20/8/2017).

Lebih lanjut dijelaskan Rina, penangkapan terhadap tersangka berawal dari informasi yang menyebutkan bahwa tersangka berada di kediamannya. “Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas menyergap kediaman tersangka dan berhasil menangkapnya pada Jumat, (18/8/2017),” jelas orang nomor satu di bidang Humas Polda Sumut ini.

Akan tetapi, Rina menyebut, saat akan dilakukan pengembangan, tersangka melakukan perlawanan ketika berupaya melarikan diri. “Tersangka melakukan perlawanan dan terpaksa diambil tindakan tegas terukur dengan melakukan penembakan pada bagian kakinya,” sebut mantan Kapolsek Medan Barat ini.

Selain itu, Rina menambahkan, sesuai hasil interogasi terhadap tersangka, petugas mengetahui identitas rekan tersangka dalam menjalankan aksinya membobol sejumlah ATM yaitu Siregar (66) warga Kisaran, Tambunan alias TB (38) dan KAS (40) warga kota Palembang serta 4 orang lain rekan pelaku. “Oleh karena itu, 7 rekan tersangka, saat ini telah kita tetapkan dalam Daftar Pencarian Orang,” tambahnya.

Rina mengungkapkan, komplotan ini sedikitnya telah bebrapa kali berhasil menggondol uang senilai miliaran rupaiah dari sejumlah aksinya membobol ATM di berbagai lokasi. Hasilnya, sebagian mereka gunakan untuk membeli mesin dan alat – alat pertambangan konvensional di Mandailing Natal. “Nah, aset para tersangka berupa mesin – mesin itu secepatnya akan kita sita,” ungkap mantan Kepala Biro Perencanaan Polda Sumut ini.

Untuk diketahui, penangkapan terhadap tersangka bermula ketika petugas menyelidiki pembobolan ATM di KCP Bank BRI Syariah di Jalan Sudirman, Kota Tebingtinggi yang dibobol oleh tersangka pada Senin (12/6/2017) silam. Saat itu, komplotan ini membawa kabur mesin ATM setelah mengunci petugas keamanan di dalam ruangan dan membawa kabur uang senilai 100 juta rupiah.

Sementara itu, tersangka sendiri mendapat bagian sebesar 5,5 juta dari hasil membobol ATM BRI Syariah tersebut. “Saya mendapat bagian sebesar 5,5 juta dari hasil membobol BRI Syariah Tebingtinggi,” akunya.

Berikut sejumlah lokasi kejahatan para tersangka

Pertama, tahun 2013 terhadap nasabah Bank di Nagoya, Kota Batam hasilnya 2 miliar.

Kedua, Indako dealer Honda jalan SM Raja tahun 2014 hasilnya 85 juta

Ketiga, ATM Bank Muammalat  AL Azhar Medan Padang Bulan tahun 2014, hasilnya 100 juta

Keempat, CU Mandiri Medan Jalan Dame Kecamatan Medan Amplas tahun 2014 hasilnya 1,6 Milyar

Kelima, showroom Honda Kalimantan Timur tahun 2015, hasilnya 80 juta rupiah dari brankas yang dibobol.

Terakhir, ATM Bank BRI Tebingtinggi pelakunya 8 orang hasilnya 100 juta. (Dedi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *