Photo : Iptu Krisnat Indratno – Kapolsek Bilah Hilir
Labuhanbatu.issu.com – Misteri kematian Pasangan suami istri (pasutri) yang tergantung di jembatan Sei Kalundang, Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada 2 November yang lalu memaksa Pihak Kepolisian Polsek Bilah Hilir Bekerja lebih intensif dan lebih Ekstra.
Apalagi setelah hasil autopsi dari rumah sakit menjelaskan bahwa luka di leher korban HG (58) dan istrinya S (56) tersebut merupakan luka akibat benda tajam.
Photo : Personil polsek Bilah Hilir lakukan olah TKP
Kapolsek Bilah Hilir Iptu Krisnat Indratno ketika di konfirmasi via celuler menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja secara intensif untuk mengungkap kematian Pasutri tersebut.
“Korban yang ditemukan tewas tergantung di Jembatan Sungai Kalundang, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan Labuhanbatu pada Sabtu (2/11/2019) kemarin dugaan sementara dari hasil otopsi menyimpulkan bahwa luka di leher kedua korban merupakan luka robek akibat senjata tajam. Karena luka robek nya beraturan”. Terang Kapolsek.
“Iya itu hasil autopsi di rumah sakit. Kita akan melakukan penyidikan lebih lanjut terkait kematian pasutri tersebut. Saat ini kami sedang berada di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari bukti-bukti lain guna melakukan penyelidikan lebih lanjut”. Lanjut Kapolsek.
Photo: Pasutri tewas tergantung di jembatan.
Seperti yang di ketahui sebelumnya, Pasutri yang ditemukan tewas gantung diri di jembatan Sei Kalundang Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan itu diketahui bernama Herman Ginting (58) dan istrinya Sarinah (56), warga Dusun Tasik Dua, Desa Pasir Tuntung, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kedua jasad pasutri tersebut kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga karena sudah selesai proses autopsi dari rumah sakit. (Indra)