Sharing is caring

LABUHANBATU, ISSU.com-

 Kunci utama menuju sukses adalah keberanian, omong kosong kesuksesan datang dengan sendirinya tanpa dijemput dan diraih dengan keberanian. Demikian motivasi yang disampaikan Trainer dan Motivator Termuda Nomor 1 Indonesia, Mr. Syafii Efendi, di Aula Asrama Haji Rantauprapat. Jum’at (24/11/2017).

“Saya anak muda yang benci kemiskinan!, benci yang namanya pacaran!, seperti kondisi anak muda Indonesia hari ini, negeri ini butuh anak muda yang berani, kitalah yang harus merubahnya, kitalah yang harus memperjuangkannya!” seru motivator muda yang telah menerima penghargaan International Certified Coach of America ini.

Dihadap 700-an pelajar dan Mahasiswa se-Labuhanbatu, Syafii menguraikan, saat ini, ekonomi sebagai dampak utama mundurnya suatu bangsa, terindikasi terhadap pengaruh buruk tingkah laku sosial yang dihadapi dan diterima dalam kehidupan sehari-hari, inilah gambaran remaja saat sekarang.

“Akan tiba saatnya orang-orang tidak lagi dibutuhkan, dengan adanya pergeseran ekonomi, pergeseran tekhnologi, dimana perubahan adalah tuntutan. seperti halnya, dulu ada satpam, sekarang sudah ada cctv, manusia semakin tidak berfungsi sejalan dengan perkembangan zaman” kata dia.

Maka dari itu, melalui tema Pendidikan dan Pemuda Mandiri, bagaimana cara sukses dalam hidup di masa mendatang, yang di kemas sejak dini, dengan arti, siapapun yang tidak berubah pasti akan punah, sebab! semakin tinggi ilmu, maka semakin tinggi rezeki.

“Lihat saja saat ini, sesuai data statistik sebanyak 7 Juta sarjana Indonesia menganggur. ini merupakan bukti nyata bahwa kemiskinan semakin menjadi masalah utama yang kita hadapi. ayo lawan! jangan malas dan harus berani” ajak Syafii.

Pria yang masih berumur 26 Tahun dan telah memberikan motivasi keliling Indonesia ini, juga menelisik kondisi perkembangan perekonomian negara yang semakin bebas. Dengan adanya Program Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang telah aktif di tahun 2015 lalu, membuat bangsa kita semakin terlupakan.

“Serbuan tenaga kerja asing di akibatkan Program Masyarakat Ekonomi Asia, bayangkan saja, seorang jebolan S2 Fisip UI bernama Ignasius Rian Timiwa, minta Mahkamah Konstitusi melegalkan bunuh diri suntik mati karena miskin. ini adalah fakta nyata bahwa negeri ini semakin menjerit” ujarnya.

Disisi lain, sesuai data statistik, sebanyak 7,45 Juta jiwa, yang terdiri dari tamatan SMK, SMA, D III, S1, ini setara dengan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.

“Orang tua tidak mengerti persaingan, yang dia tau tamat kuliah sama dengan sukses. kenyataannya, 50% orang tua di usia lanjut masih harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup. ini sungguh menjijikkan, dimana orang tua seharusnya sudah beristirahat menikmati masa tuanya” cetus pria yang memperoleh Trainer dari 2 Kementrian ini.

Pada seminar tersebut Syafii Efendi benar-benar menularkan Virus Suksesnya kepada audiens. Bahkan beliau menekankan kalau kita anak muda harus melihat peluang yang ada, mengembangkan potensi dan harus berani bertindak . Bukan hanya mengandalkan Izajah sekolah atau sarjana setelah Lulus.

Tatapan mata seluruh peserta-pun terus mengarah kepadanya, Terdengar gemuruh semangat dari seluruh penjuru ruangan. “Anak muda harus mandiri , anak muda harus baik akhlaknya anak muda harus punya mimpi yang besar , Anak muda harus sukses dan kaya serta mampu mengangkat martabat kedua orang tuanya” teriak Syafii Efendi.

Dengan penuh semangat yang luar biasa, untuk berbagi kunci kesuksesan dirinya kepada audiens, Mr. Syafii Efendi memberikan motivasi tentang 9 cara merubah hidup, yang dimulai dengan penguatan kontroling atau disebut In The Zone.

Kemudian, Fokus Perbaiki Input. setiap orang harus menyaring informasi yang masuk dalam bentuk film, musik, sinetron, sosial media, seminar, organisasi, buku, teman, dll. dimana, hal itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap sosial seseorang dimasa mendatang.

Belajar dari yang terbaik, juga merupakan langkah yang paling utama, jangan malu untuk meminta ilmu, jangan takut untuk salah, dan harus konsentrasi demi menatap masa depan yang menunggu di masa akan datang.

Selanjutnya, Bekerjasama dengan yang Terbaik. ini adalah moment yang paling penting dalam menciptakan kemajuan dan menjadi kontribusi agar suksesnya cita-cita yang diinginkan.

“Saya tidak akan mau berteman dengan yang bodoh, saya tidak akan mau berteman dengan orang yang malas! dan saya hanya akan berteman dengan orang yang lebih pintar dari saya. Apapun kata orang, saya tidak perduli! jadikanlah ini sebagai motivasi” sebutnya.

Komitmen, juga merupakan hal yang pantas dan laik untuk dipertahankan, setia pada diri sendiri, keyakinan yang kuat dalam mencapai suatu tujuan. dengan ungkapan ‘jangan dengarkan kata orang, tapi dengarkan kata hati’ serta memiliki alasan sangat kuat.

Seterusnya, diperlukan Action, sebagai langkah untuk mempertegas seluruh keyakinan yang telah dibentuk. Formulasi yang telah dirangkum dalam memperlihatkan kemampuan kepada orang banyak.

Terakhir adalah Change, yang artinya perjuangan harus terus dilanjutkan, diteruskan oleh generasi untuk negeri ini. jangan mau terus tertindas, lemah dan semakin terhanyut, kita harus kuat dan jangan menyerah.

Seminar Motivasi Nasional ini, di akhiri dengan Do’a bersama, serta pemberian materi renungan terhadap kedua orang tua yang diikuti seluruh audiens. Air mata-pun tampak jatuh, suasana hening serta jeritan batin dibayangi dengan rasa bersalah terhadap diri sendiri, dan penyesalan terhadap sikap dan tingkah laku setelah mendapatkan motivasi final tersebut.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Indonesia Enterpreneur Club (IEC) Sumut, dengan Panitia Nurhilda fan Nina Wahyuni,  serta mendapat dukungan dari SE Management, PD IPM Labuhanbatu, DPD KNPI Labuhanbatu, Sukses Muda Publishing, Motivator Mentoring Class (MMC), dan Succes Enterprise. (red2)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *