ASAHAN.ISSU.COM-
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Asahan menggelar Pendidikan Dasar swadaya bagi Anggota maupun Pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang diikuti 60 peserta berasal dari berbagai Serikat Pekerja Anggota (SPA) yaitu, DPC F.SPTI-K.SPSI, DPC F.SPRTMM-K.SPSI, DPC F.SPPP-K.SPSI berlangsung dari Rabu-Kamis (22-23/11). bertempat di aula kantor KSPSI Asahan jalan Lastrada Kisaran.
Turut hadir pada acara pembukaan tersebut DPD KSPSI Sumut, CB Neinggolan Kadisnaker Kabupaten Asahan, Drs H Nurdin, Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), M Raja Manurung SH dan dari Pihak BPJS Ketenaga kerjaan, Khiruddin sembiring.
Pendidikan Dasar KSPSI tersebut langsung dibuka oleh ketua Dewan Pempinan Daerah (DDP) Sumut, CP Nainggolan mengatakan bahwa Pendidikan Dasar swadaya KSPSI yang dilaksanakan ini disebut Angkatan-I Tahun 2017 menggelar program pendidikan dasar Swadaya SPSI secara mandiri.
“Pendidikan dasar ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan Sumber Daya Manusia (SDM) para pekerja sehingga tercipta disiplin, profesionalisme dan produktifitas kerja yang baik yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan kesejahteraan pekerja itu sendiri,” ujar CP Nainggolan.
Lebih lanjutnya, di kemukakan nya bahwa peserta pendidikan dasar ini diikuti oleh anggota maupun Pengurus Pimpinan Unit Kerja dari berbagai perusahaan di Wilayah Kabupaten Asahan dengan sumber pembiayaan swadaya dari peserta, ujarnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Samsul Bahri Batu Bara juga mengatakan, sebagai Serikat Pekerja dengan jumlah keanggotaan terbesar di Indonesia khususnya di Kabupaten Asahan, KSPSI tetap komit pada upaya perwujudan hubungan industrial yang Harmonis, Dinamis dan Berkeadilan dengan tetap menjadikan meja perundingan (bipartit dan tripartit) sebagai jalan terbaik dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh pekerja maupun pengusaha.
“KSPSI lebih mengedepankan upaya negosiasi dan dialog melalui meja perundingan untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial daripada harus turun ke jalan melakukan unjuk rasa, mogok kerja, dan demo secara besar-besaran,”ujarnya.
Drs H Nurdin mewakili Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Asahan dalam arahan dan bimbingannya menyatakan bahwa pekerja yang tergabung pada wadah KSPSI merupakan kelompok sasaran yang strategis dan sangat diharapkan kontribusinya membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melaksanakan berbagai program pembangunan khususnya di bidang ketenagakerjaan, khusus menyongsong pemberlakuan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Wilayah Kabupaten Asahan.
Dia juga berharap kepada peserta KSPSI untuk sejak dini melakukan langkah-langkah persiapan seperti meningkatkan SDM, ketrampilan, wawasan, persatuan dan kesatuan sehingga ketika saatnya tiba SPSI sudah siap menjadi pemain dan bukan penonton di negeri sendiri.
“Kita memang berasal dari kampung tapi bukan berarti kita kampungan,” tegas Nurdin yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan dari peserta dan undangan yang hadir.
Suib Nasution Ketua PC Federasi Serikat Pekerja Transpot Indonesia (FSPTI) Asahan mengatakan dalam sambutan itu pendidikan ini bukan hanya berguna bagi pekerja tapi juga menguntungkan bagi pengusaha dan pemerintah sebab pekerja yang terdidik lebih bisa bekerja sama dengan pemerintah dan tidak hanya mengandalkan otot. “Di kedepan hari kita bisa lebih
giat bekerja bukan hanya menggunakan otot tapi bisa menggunakan pikiran kita,”ujar Suib Nasution
Dari pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Khiruddin sembiring mengatakan, semua pekerja harus terdaftar di BPJS Kesehatan karena kita tidak tau kapan kita sakit. “Pekerja harus bisa terdaftar dalam program BPJS Kesehatan,”Tutupnya.(Saufi sima).
Laporan Wartawan info Seputar.com