Sharing is caring

 

MEDAN, ISSU.com – 

Sebagai langkah untuk penyelamatan dan melindungi habitan Hutan yang kritis, Leuser Conservation Partnership (LCP) akan gelar Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera) pada tanggal 20-23 November 2017 mendatang. 

Hal itu dikemukakan Hamdan, Kordinator LCP Paswil Sumatera Utara, Indonesia, Kepada issu.com dalam Press Realease-nya. Kamis (9/11/2017).

Kata Hamdan, kegiatan TFCA-Sumatera ini, merupakan konsep pengelolaan konservasi secara optimal yang diharapkan dapat meningkatkan manfaat ekonomi sesuai kaidah konservasi, dimana, keduanya bertujuan meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

“Tantangan besar dari Indonesia adalah menjaga sumber daya alam, sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sebagai penjaga konservasinya. Tentunya perlu melibatkan masyarakat, LSM, pemerintah juga swasta dalam melakukan pelaksanaannya” ujar Hamdan.

Lebih jauh Hamdan menjelaskan, TFCA-Sumatera adalah merupakan aksi nyata konservasi hutan tropis Sumatera, yang merupakan sebuah skema pengalihan utang untuk lingkungan (debt-for-nature swap) yang diprakarsai oleh Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia, serta bertujuan untuk melestarikan kawasan hutan tropis di Sumatera yang tingkat deforestasinya sangat tinggi.

“Pemerintah Amerika Serikat (AS) sepakat untuk menghapus utang luar negeri Indonesia, dengan feedback, kita (Indonesia) berkomitmen untuk perlindungan dan pebaikan hutan tropis di Indonesia” kata dia.

Urai Hamdan, Kawasan Sumatra merupakan rumah bagi ratusan jenis hewan mamalia, burung dan tumbuhan, dimana banyak diantaranya telah langka atau terancam punah, termasuk diantaranya Harimau Sumatera, Gajah, Badak dan Orangutan.

“Nah, Dana hibah ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan upaya-upaya konservasi, sekaligus membangun sumber mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan sekitar hutan yang menggantungkan dirinya pada sumberdaya hutan” sebut Pegiat Lingkungan ini.

Sejauh ini, tambah Hamdan, upaya – upaya konservasi yang sudah dilakukan masih dihadapkan dengan fakta bahwa ancaman terhadap kelestarian hutan masih ada, spesies kunci masih tertekan, serta kesejahteraan masyarakat sekitar hutan masih rendah.

Ironisnya, kerusakan sumberdaya hutan ternyata tidak berdampak dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan.

Disamping itu, katanya lagi, Expo ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaksana program konservasi di 13 lansekap prioritas TFCA Sumatera sebagai proses sharing pembelajaran, saling menginspirasi dan saling memperkuat satu sama lain.

“Mengetahui perkembangan inisiatif dan capaian serta mengidentifikasi kendala dan alternatif solusi yang dihadapi mitra TFCA-Sumatera, Menginformasikan dan mengkomunikasikan hasil-hasil best practices yang dilakasanakan oleh mitra TFCA-Sumatera kepada seluruh masyarakat. itu tujuannya!” terang Hamdan. (red2)

Baca juga : https://www.infoseputarsumut.com/2017/11/09/karya-bhakti-tni-2017kodim-0208asahan-bangun-477-jamban-atau-wc/

 

Print Friendly, PDF & Email