Sharing is caring

TANJUNGBALAI. ISSU. Com-

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-72, BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai menekankan pentingnya gotong royong. “Gotong royong yang juga menjadi slogan BPJS Kesehatan ini harus dihayati dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari”.

Gotong royong sangat penting untuk mencapai tujuan yang lebih besar, misalnya saja gotong royong dalam kebersihan lingkungan yang sudah sering kita lakukan di masyarakat serta gotong royong dalam membantu kesehatan sesama” ungkap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai, Nur Eva Parindury ditemui di Kantornya selepas upacara HUT RI ke-72.

Gotong Royong dalam kebersihan lingkungan tercermin dalam kegiatan bulanan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tanjung Balai. “Setiap bulan, rutin kami membersihkan lingkungan kantor seperti halaman, trotoar hingga ke parit disekitaran kantor. Ya sudah dua tahun belakangan inilah, seluruh pekerja di kantor baik kantor cabang maupun kantor Kabupaten (bergotong royong).” katanya.

Selain menghasilkan lingkungan yang bersih dan asri, diharapkan juga kegiatan ini berdampak pada perilaku warga yang tinggal di sekitaran kantor.

“Semoga warga perlahan bisa mulai rutin membersihkan selokan dan membuang sampah pada tempatnya” harapnya.

Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, khususnya Kota Tanjung Balai yang pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Agustus tahun lalu dipilih menjadi salah satu kota penerima penghargaan Adipura Buana Tahun 2016 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Nur Eva kembali menghimbau agar masyarakat tetap bergotong royong untuk dapat menolong sesama dengan rutin membayar iuran JKN-KIS. Jelasnya.

Karena bergulirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Program JKN-KIS membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapat Jaminan pelayanan kesehatan. Dengan rutin membayar iuran, kita sudah bergotong royong dan secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta. Pencapaian universal health coverage (UHC) di tahun 2019 diproyeksikan akan menghasilkan output sebesar 289 triliun rupiah dan kesempatan kerja untuk 2,4 juta orang.

Perkembangan tersebut terlihat dari jumlah peserta yang telah mengikuti Program JKN-KIS lebih dari 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017.

Sedangkan peserta yang terdaftar di BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai sendiri sudah terdaftar sebanyak 1.290.104 peserta. Setelah berjalan 3,5 tahun ternyata program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan tapi juga perekonomian. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukan kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 mencapai 152,2 triliun. Pada tahun 2021 kontribusinya diperkirakan meningkat sampai Rp 289 triliun.

Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia. Mutu modal manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Tahun 2016, dampak JKN-KIS antara lain : jasa kesehatan yang diselenggarakan pemerintah mencapai Rp57,9 triliun, industri farmasi dan alat kesehatan Rp10,3 triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6triliun. Industri makanan dan minuman terdampak Rp17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp7,5 triliun, jasa angkutan, pos dan kurir Rp3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 trilun dan sektor lain Rp38,6 triliun.

Dampak JKN-KIS terbesar yang diharapkan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang oleh karena masyarakat sudah peduli akan kesehatannya. Kondisi itu lantas juga akan mendorong peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang. Dengan sistem yang sudah mulai terbangun dengan baik di tahun ke-4 pelaksanaan JKN-KIS ini, menimbulkan kompetisi antar sesama pemberi layanan. Kompetisi ini akan menghasilkan perbaikan layanan yang semakin baik.

Hingga saat ini, BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai telah bekerja sama dengan kurang lebih 194 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 15 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 4 Apotek dan 7 Optik. Serta bekerjasama dengan berbagai channel pembayaran iuran seperti Bank BRI, Mandiri, BNI dan BTN, Alfamart, Indomaret, PT. POS dan PPOB tradisional seperti tempat pembayaran listrik dan tidak lupa, Kader JKN-KIS sebanyak 12 orang yang tersebar di Wilayah Kerja KC Tanjungbalai yaitu Tanjungbalai, Asahan, Batu Bara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan.

Semua pencapaian BPJS Kesehatan tersebut tidak lain adalah juga karena kontribusi masyarakat, maka penting untuk meningkatkan Gotong Royong dalam membayar iuran.

“Terima kasih kepada masyarakat yang selalu membayar iuran tepat waktu. Ya harus tepat waktu sebelum tanggal 10 setiap bulannya, sehingga pembayaran ke fasilitas kesehatan bisa lancar dan berkesinambungan.” tutup Nur  Eva. (Saufi Sima).

Laporan Wartawan Info Seputar sumut. Com-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *