Ket. Poto : Deretan truck dan beberapa kendaraan lain yang sedang terjebak antri untuk mengisi BBM di salah satu SPBU di wilayah Batu Bara.
Batu Bara | Issu.Com – Dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Premium di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara kian hari kian meresahkan warga. Meski sudah terjadi hampir satu bulan, hingga saat ini masyarakat masih belum mendapatkan informasi dari pihak Pemerintah setempat ataupun pihak Pertamina kapan krisis kelangkaan dua jenis BBM ini akan berakhir.
Menurut Darwis Simajuntak (30), yang merupakan salah satu tokoh pemuda di Kabupaten Batubara, kelangkaan BBM jenis Solar dan Premium ini sudah terjadi hampir sebulan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Batubara, namun hingga saat belum juga ada kepastian apa penyebab nya dan kapan kelangkaan BBM ini akan berakhir.
“Kelangkaan BBM uni sudah terjadi hampir satu bulan, tapi hingga saat ini belum kami belum tau apa penyebabnya dan kapan krisis kelangkaan BBM ini akan berakhir. Hal ini sangat membingungkan masyarakat” Ungkap Darwis.
Anehnya, Sambung Darwis, Kelangkaan BBM ini hanya terjadi untuk jenis Solar dan Premium saja, sedangkan untuk BBM Jenis Dexlite masih lancar. “Atas kelangkaan ini, masyarakat juga makin bingung, apalagi dengan munculnya BBM jenis Pertalite Khusus dari pihak Pertamina, karena setahu masyarakat sebelumnya sudah ada BBM Jenis Pertalite”, Ujarnya.
Darwis juga menambahkan, kiranya pihak pemerintah khususnya pihak Pertamina agar segera mencari solusi dalam mengatasi kelangkaan BBM di Batu Bara agar tidak membingungkan masyarakat.
Keluhan yang sama juga dilontarkan oleh Irwansyah (43), salah seorang sopir truck yang sedang mengantri untuk mengisi BBM di salah satu SPBU di wilayah Batu Bara. Menurutnya, selama terjadi kelangkaan BBM jenis Solar dan Premium ini dirinya sering sekali terkena antrian panjang di SPBU.
“Hajab kami para sopir ini pak, meski lebih mahal, dari pada tidak bisa jalan terpaksa kami harus membeli Dexlite atau Solar ketengan di pinggir jalan. Kalau cerita untung rugi, sebenarnya kami lebih memilih membeli solar dipedagang pinggir jalan dari pada mengisi Dexlite” papar Sang Sopir kepada wartawan, Rabu (23/9/2021).
Sementara itu, menurut petugas pengawas yang bertugas di salah satu SPBU di wilayah Batu Bara yang tak ingin namanya disebutkan, selain membenarkan terjadinya kelangkaan BBM jenis Solar dan Premium, dirinya juga menyebutkan bahwa karena kelangkaan BBM ini pihaknya juga menderita kerugian.
“Kalau masyarakat bergejolak akibat kelangkaan BBM jenis premium dan solar atau munculnya BBM jenis pertalite khusus, ya itu urusan Pertamina, bukan SPBU, kita dari pihak SPBU hanya menyalurkan. Atas kelangkaan ini kami juga rugi, contohnya karena tetap harus membayar bean listrik juga gaji karyawan dan pengeluaran lainnya” Ungkap si Pengawas SPBU sembari berjalan ke kantornya.
Saat dihubungi melalui handphone selulernya, Kamis (23/9) siang, Salah satu anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Batu Bara yang juga tak ingin namanya disebutkan, dirinya ‘mengaminkan’ kalau kelangkaan BBM jenis premium dan solar terjadi di Kabupaten Batu Bara. “Hingga saat ini kami juga belum mendapat info akurat tapi mungkin informasi itu ada di Komisi II, karena mereka yang membidangi” Ungkapnya singkat. (E-Red)