Sharing is caring

 

 ISSU.COM -Labuhanbatu :  Suheri alias Eri Lantong (41) warga Lingkungan Paindoan Kelurahan Rantauprapat,  Kecamatan Rantau Utara, Sabtu (6/10) dini hari sekitar jam 01.30 wib, tewas setelah tiga jam dibawa oleh personil Satres Narkoba Polres Labuhanbatu.

 Sebelumnya, Eri Lantong ditangkap Satres Narkoba Polres Labuhanbatu bersama Gunawan dari kediamannya pada Jum,at (5/10) sekitar jam 22.00 wib.

Ramlan, abang kandung korban kepada awak media  usai pemakaman adiknya di rumah duka mengatakan, saat penangkapan, adiknya diperlakukan dengan kejam dan tidak manusiawi.

“Caranya kejam, tidak manusiawi. Tangan digari, dipukuli kayak nggak manusia.  Tidak ada harga diri, kayak binatang . pas macam memperlakukan teroris saja ” katanya dengan nada sedih seraya menitiskan air mata.

Menurut Ramlan , banyak saksi yang melihat saat kejadian malam itu . adiknya dipukuli di dalam rumahnya oleh petugas yang datang menangkapnya. Tetapi saat dia datang, aksi pemukulan terhenti.

Saat dia datang melihat penangkapan itu, Eri adiknya mengaku bahwa tidak ada barang bukti narkoba pada dirinya.

” Saat saya datang, adik saya bilang kepada saya bahwa tidak ada barang bukti sama dia” ujarnya.

Sekitar jam 11.00 wib, Eri bersama temannya Gunawan dibawa oleh personil Satres Narkoba Polres Labuhanbatu. Dan pada jam 02.00 wib dini hari dia dikabari  bahwa adiknya sudah meninggal dunia dan jenazahnya berada di RSUD Rantauprapat.

“Jam  dua malam dikabari kepolisian bahwa adik saya sudah meninggal. Saya dan keluarga datang ke rumah sakit mengambil jenazah adik saya. Saat itu, disana ada Kasat Narkoba” tuturnya.

Mengenai kondisi tubuh adiknya, Ramlan mengaku jika badan adiknya itu dalam keadaan lebam-lebam diduga akibat pukulan benda keras. Selain itu, di bagian kening juga terdapat luka seperti bekas tusukan.

” Badan belakang dan lehernya lebam-lebam. Kemudian di kening juga ada luka seperti luka tusukan” jelasnya.

Ramlan mengaku akan bermusyawarah dengan seluruh keluarga tentang langkah apa yang akan diambil untuk menyikapi masalah itu.

Abdurrohman, Kepala Lingkungan Paindoan menuturkan, saat melakukan penggrebekan dan penangkapan di rumah korban, dirinya tidak turut mendampingi.

Dirinya baru mengetahui ada penangkapan setelah warga sekitar ramai menyaksikan penangkapan itu.

” Saya tidak ikut mendampingi. Saya  datang karena ada warga yang ke rumah saya mengatakan ada ramai dan suara menjerit jerit . saat itu lah saya langsung datang , almarhum Eri dan kawannya itu mau dibawa oleh polisi yang menangkapnya” terangnya.

Pada jam 02.00 wib sambung Abdurrohman, dia dikabari bahwa Eri telah meninggal dunia dan berada di rumah sakit.

Cahyo Kurniawan, seorang pemuda yang menyaksikan penangkapan itu menceritakan,  banyak masyarakat menonton penangkapan itu.

Dia sendiri sempat melayangkan protes karena Kepala Lingkungan tidak ada ditempat saat penangkapan. Bahkan dia sempat mempertanyakan ihwal surat penangkapan kepada Kepala Lingkungan.

Oleh Kepala Lingkungan dijawab bahwa Kepala Lingkungan tidak mengetahui ada atau tidaknya surat penangkapan.

Akibat protes itu, Cahyo mengaku sempat hendak digari oleh petugas kepolisian yang melakukan penangkapan itu.

” Karena protes, salah seorang petugas polisi menyuruh supaya saya digari”  sebutnya.

Kasat Res Narkoba Polres Labuhanbatu AKP I Kadek Heri Cahyadi mengatakan Suheri alias Eri  ditangkap  bersama rekannya Gunawan Jum,at (5/10) sekitar pukul 22.00 wib, setelah adanya  informasi dari masyarakat yang menyebutkan adanya peredaran narkoba jenis sabu-sabu.

Setelah diamankan keduanya dibawa ke Mapolres Labuhanbatu.Namun, saat diturunkan dari mobil di Mapolres Labuhanbtu, korban mengalami kejang-kejang.

Selanjutnya korban dilarikan ke RSUD Rantauprapat. Namun saat diperjalanan, nyawa korban tak terselamatkan dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Saat ditanya apakah ada catatan medis yang diberikan dokter untuk memastikan penyebab kematian Eri, Kadek mengaku bahwa dokter tidak ada memberi rekam medis.

” Dokter tidak ada beri rekam medis, sehingga dokter tidak bisa memastikan penyebab kematiannya” katanya.

 

Teks Foto   :
1.  Kondisi tubuh korban saat jenazahnya dimandikan.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *