Foto : Suwardi S.Ag, PJ Kepala Desa, Desa Sidorukun saat menonton pertunjukan pagelaran seni Kuda Kepang (Kuda Lumping)
Labuhanbatu, Issu.com – Berlandaskan keresahan dan ke khawatiran akan hilangnya keanekaragaman seni dan budaya asli Indonesia disela gerusan kemajuan zaman, membuat salah satu tokoh masyarakat di sudut Labuhanbatu tetap kukuh untuk merangsang minat masyarakat lintas generasi dalam mencintai budaya lewat pagelaran seni.
Dia adalah Suwardi S.Ag, salah seorang tokoh masyarakat yang kini menjabat sebagai Pelaksana Jabatan (PJ) Kepala Desa, Desa Sidorukun, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Perlunya perhatian khusus lintas sektoral sebagai upaya penyelamatan salah satu kekayaan Indonesia itu, menjadi landasan bagi Suwardi, untuk mengatasi hilangnya peran seni dan budaya sebagai warisan asli Indonesia di sanubari generasi yang akan datang dan di mata dunia.
Menurut Suwardi, melalui pagelaran seni dan budaya yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya, yang di awali dari swadaya masyarakat hingga di sokong dana pemerintahan desa, hal itu merupakan salah satu faktor yang membuat budaya Wayang Kulit, Kuda Kepang dan Reog Ponorogo masih terlestarikan di Desa Sidorukun.
Hal itu di buktikan dengan tingginya antusias masyarakat dalam menyaksikan berlangsungnya pagelaran Seni dan Budaya Jawa itu saat digelar di Gedung Balai Desa Sidorukun semalam dua hari (19-20/8/2020) sebagai acara tahunan menyambut tahun baru islam.
“Pagelaran seni dan budaya yang berlangsung saat ini adalah kegiatan rutin kita setiap menyambut Muharam atau tahun baru agama islam, selain untuk melestarikan budaya, juga menghibur masyarakat di Sidorukun,” sebut, Pj Kades Sidorukun, Suwardi saat ditemui wartawan disela waktunya menikmati pertunjukan Kuda Kepang, Kamis (20/8/2020) di Sidorukun.
“Kita Berharap, Saat Pagelaran ini berlangsung, tidak hanya pelaku Budaya nya saja, masyarakat pun secara otomatis akan mencintainya, mengapa, karena mereka telah mengenalnya dengan baik, dan masyarakat juga terlihat menikmatinya,” ujar Suwardi.
“Saat Pagelaran ini berlangsung, tidak hanya pelaku Budaya nya saja, masyarakat pun secara otomatis akan mencintainya, mengapa, karena mereka telah mengenalnya dengan baik, dan masyarakat juga terlihat menikmatinya,” ujar Suwardi.
Dalam kesempatannya, Suwardi juga mengharapkan Peran Pemerintah tekhusus Pemkab Labuhanbatu agar lebih memberikan perhatian khusus untuk menjaga Kebudayaan yang ada di Labuhanbatu.
“Saya berharap, tidak hanya pemerintah Desa saja akan tetapi Pemerintah Kabupaten ikut berperan melestarikan budaya – budaya Indonesia, tidak hanya itu, juga bersama seluruh stake holder, ayuk, bersama kita jaga kekayaan Indonesia,” pungkasnya.
Di ketahui, Indonesia sangat kental dengan keragaman seni dan budaya, dan itu merupakan salah satu aset kekayaan warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Sangat disayangkan jika kekayaan itu hilang dengan sendirinya tertelan oleh zaman.
Tak jarang sekarang kita melihat kekayaan yang dimiliki Ibu Pertiwi ini mulai di kesampingkan, banyak generasi muda mulai terkuras waktunya di sibukan dengan kemajuan tekhnologi yang tidak ada habisnya bahkan terus berkembang. (ID-Red)