LABURA, issu.com – Sebagai upaya dalam mengantisipasi situasi terkini, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kualuh Hulu lakukan pengawasan secara terpadu yang menyasar terhadap masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA), serta Sistem Pengamanan Perusahaan yang ada di Kecamatan setempat.
Konsentrasi itu direalisasikan dalam rapat komunikasi dua arah antara Pemerintahan, TNI/Polri, bersama Perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Kualuh Selatan kabupaten Labura, Selasa (30/4/2019).
“Ya, pokok-pokok bahasan dalam pelaksanaan rapat adalah membahas tenaga kerja asing yang dipekerjakan dalam perusahaan, serta sistem pengamanan perusahaan yang mendatangkan tenaga dari luar daerah,” ujar Danramil 01/AK Mayor Inf Tamrin Hasibuan, kepada wartawan usai rapat tersebut.
Informasi lain yang berhasil diperoleh, musyawarah terbatas itupun, meminta kepada pihak PT MAL, agar segera melaporkan adanya TKA asal India yang bekerja di perusahaan tersebut, untuk dilakukan pendataan sesuai peraturan daerah yang ada.
Disamping itu, untuk tenaga pengamanan yang ada di sejumlah perusahaan seperti SPPBE, sebaiknya tidak mengambil pengamanan dari Medan. Sebab, ditinjau dari segi kepatutan, akan lebih tepat lagi kalau tenaga pengamanan diambil dari Polsek dan Koramil setempat, yang memiliki tanggung jawab di wilayah hukum dan teritorialnya.
“Tentunya, apabila terjadi peristiwa dapat segera dinetralisir, dan adanya upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut serta melaporkan kepada atasan masing-masing,” tambah Danramil.
Perlu diketahui, kegiatan Rapat Komunikasi Dua Arah ini adalah sebagai tindak lanjut Rapat koordinasi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, di kantor Kesbangpol Kabupaten Labura, dalam perihal Pengawasan orang asing baik itu sebagai tenaga kerja maupun sebagai turis/wisatawan.
Tampak hadir, Camat Kualuh Selatan Abdul Hariman S.Pd, Kapolsek Kualuh Hulu AKP Asmon Bufitra SH, sejumlah perwakilan perusahaan, antara lain, PT. SSL Damuli, PT. KISS, PT. MAL, SPBU Damuli Pekan, SPBU Gunung Melayu, dan SPPBE Gunung Melayu. (bede/ic)