Foto : Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Labuhanbatu, Hobol Z Rangkuti.
Labuhanbatu, Issu.com – Banyaknya anggaran yang harus dialihkan akibat dampak situasional Covid-19 membuat semua wilayah pemerintahan menjadi kewalahan. Khususnya dibidang pengelolaan keuangan.
Demikian juga halnya Pemkab Labuhanbatu yang harus mengalihkan banyak anggaran berbagai program demi upaya penanganan penyebaran hingga penyelesaian dampak virus tersebut.
Hal terkait banyaknya kebijakan dengan tujuan efisiensi anggaran tersebut di ungkapkan Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Labuhanbatu, Hobol Z Rangkuti, kepada awak media pada Kamis (13/8/2020).
“Ya, sejalan dengan pemerintah pusat, mengurangi belanja-belanja rutin, mengurangi biaya harian perjalanan dinas, pengurangan alat tulis dan kantor, semua harus sesuai standart,” katanya.
Hobol juga menerangkan, mereka telah memakai aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) secara nasional yang juga memiliki kaitan sebuah kebijakan penanganan dampak Covid-19.
Menurut Hobol, setiap program dan rencana kegiatan, harus berdasarkan kemampuan keuangan serta sumber dananya, misalnya untuk besaran Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (TPPASN) bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selanjutnya, pembangunan berbentuk fisik yang sumber dananya dari PAD serta dana bagi hasil maupun lainnya, menjadi sebuah perhatian dalam aplikasi SIPD itu dengan tetap berpedoman pada Permendagri nomor 90 tahun 2019.
“Artinya, tentang perencanaan dan penganggaran harus berdasarkan tugas, kewenangan masing-masing organisasi perangkat daerah. Untuk kebijakan program prioritas, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan tetap menjadi perhatian,” Papar Kepala Bappeda Labuhanbatu itu. (ID-Red)