LABUHANBATU.ISSU.COM –
Persyaratan nelayan sebagai penerima yang ditentukan oleh Kementerian dan perlu kita ketahui adalah nelayan yang memiliki kapal dibawah 5 GT (Gross Tone), memiliki mesin dibawah 13 PK, memakai bahan bakar mesin, menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan serta belum pernah menerima bantuan sejenis.
Hal tersebut dikatakan Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap, SE, M.Si, Kamis (2/11) dalam acara Kunjungan Kerja Anggota Komisi VII DPR-RI pada Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Kapal Perikanan bagi nelayan kecil di Perlabuhan Tanjung Sarang Elang Kecamatan Panai Hulu.
Menurut Bupati, Saat ini Pemerintah masih memfokuskan kepada mesin berbahan bakar bensin namun kedepan sangat mengharapkan agar kapal nelayan yang memakai solar juga bisa dibantu, hal ini perlu kami sampaikan bahwa hampir 80% nelayan kecil kita masih menggunakan solar terutama nelayan yang berada di Kecamatan Panai Hilir.
Penggunaan BBG ini sangat menguntungkan karena mengurangi biaya pengeluaran nelayan, jika dibandingkan dengan menggunakan BBM, juga ketersediaan BBG sudah terjamin sampai ke Desa-Desa sehingga akan memudahkan nelayan dalam memperoleh bahan bakar gas tersebut, kita mengharapkan agar nelayan dapat seterusnya memanfaatkan BBG ini dan sama-sama kita berharap agar ketersediaan BBG selalu tersedia dan tidak ada kelangkaan.
Dihadapan Ketua Komisi VII DPR-RI dan Kementerian ESDM, Pangonal Harahap menyampaikan, bahwa Kabupaten Labuhanbatu masih sangat mengharapkan untuk tahun depannya dapat dialokasikan kegiatan seperti ini dikarenakan masih banyak lagi nelayan kecil kita pengguna BBM bensin belum tersentuh program ini.
Khusus kepada nelayan penerima bantuan paket konvensi BBM ke BBG saya berpesan agar Paket bantuan yang diberikan tidak dipindahtangankan, disewakan atau diperjualbelikan, kemudian nelayan dapat Menggunakan dan memelihara paket bantuan dengan sebaik-baiknya dalam meningkatkan kesejahteraan, jelas Pangonal harahap.
Acara yang dihadiri Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu diwarnai dengan penyerahan secara simbolis berupa Paket bantuan konversi BBM ke BBG nelayan berupa Konverter Kip dan Asuransi Nelayan.