Budi Ardiansyah SE Redaktur issu.com
Sharing is caring

Catatan oleh:

Budi Ardiansyah SE

(Redaktur issu.com)              [huge_it_gallery id=”26″]

PARADIGMA konsistensi menuju Realisasi Kemanunggalan TNI-Rakyat bukan mudah, banyak energi dan fikiran yang mesti disalurkan. Segala upaya yang maksimalpun, terkadang tidak mampu mencapai kesempurnaan untuk dapat diyakini orang banyak sebagai momentum dalam mem-pertontonkan makna kemanunggalan tersebut. 

Tak jarang, banyak Pejabat setingkat Komandan Kodim (Dandim) yang mesti menomor-duakan jabatannya untuk dapat mewujudkan visi misi TNI tersebut. Bahkan, ada yang hanya bekerja se-adanya tanpa memikirkan kepuasan konsentrasi tercapainya maksud dan tujuan.

Ada rasa kenikmatan tersendiri yang terselip, ketika konsep Kemanunggalan TNI-Rakyat itu tercapai. Di satu sisi, pejabat Dandim tersebut merasa puas dengan hasil karyanya dan mengetahui batas kemampuan. Disisi lain, banyak masyarakat yang menikmati cipta loka yang telah disuguhkan.

Tentunya, ada juga pihak yang mengatakan bahwa dari beberapa prospek didapati adanya kebutuhan yang dinilai sangat bermanfaat sekali dan merupakan program tepat sasaran, sebab, hasil konsep tersebut mengarah kepada kebutuhan sistemik warga, seperti program Bedah Rumah Tidak Layak Huni.

“Realisasi program ini sangat signifikan sekali dalam upaya membantu masyarakat, makna kemanunggalan TNI-Rakyat itu terasa di program ini, bayangkan keluarga yang tinggal di gubuk reot, yang tidak pernah bermimpi punya rumah layak huni, dan akhirnya terwujud oleh TNI” sebut Awaluddinsyah Siregar, Pengamat Sosial Sumatera Utara.

Tambah dia, Tekstur formulasi pemberdayaan Program itu juga sangat baik, dengan melibatkan instansi lain seperti Polri, Pemkab setempat serta masyarakat, memperlihatkan TNI semakin dewasa dalam penanganan fokus objek yang benar-benar mengarah kepada prinsip Kemanunggalan TNI-Rakyat.

Menelusuri Kemanunggalan TNI-Rakyat tersebut, tampaknya sudah terlaksana di Wilayah Teritorial Kodim 0209/LB dibawah asuhan Dandim Letkol Czi Denden Sumarlin SE, yang sebelumnya menjabat Danyon Zipur I-Medan Helvetia.

Terdeteksi, Denden Sumarlin telah melaksanakan sejumlah komunikasi sosial, Sosialisasi Wasbang, Turut serta membangun Kerukunan Umat Beragama, ikut menciptakan Kamtibmas, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan wujud silaturahmi dan kegiatan kemasyarakatan.

Sikap Humanis dan kekeluargaan yang kerap diperlihatkan Dandim, juga telah mendapat simpati dan apresiasi banyak pihak, dari tokoh pemuda, Pimpinan Ormas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, hingga kaum ‘wong cilik’pun telah mengenal sosok Dandim 0209/LB ini.

Dengan menjadi bagian dari sejumlah perkumpulan masyarakat, juga menempatkan Dandim sebagai sosok Perwira TNI yang seakan menomor-duakan jabatannya, dan mendahulukan kepentingan masyarakat. Coba kita teliti kembali, dan men-tautkan dengan konsep Kemanunggalan TNI? sudah seperti apakah konsep Manunggal TNI-Rakyat yang tercipta di Bumi Labuhanbatu Raya ini!.

Sosok Dandim 0209/LB Letkol Czi Denden Sumarlin SE, merupakan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-100 TA 2017, yang digelar di Desa Bandar Kumbul Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Lokasi TMMD yang berada di bawah wilayah Teritorial Korem 022/PT ini, merupakan area yang sangat signifikan dan tepat sekali dilaksanakan. Disamping merupakan Desa yang masih Ter-isolir, juga merupakan Desa terdalam yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas.

Bila ditaksir melalui segi Ekonomi, dengan diselenggarakannya Program TMMD tersebut, merupakan upaya TNI dalam memperbaiki perekonomian masyarakat setempat. Sebab, terbukanya akses Desa tersebut terhadap wilayah luar, dengan kata lain semakin menambah kemudahan masyarakat dalam menjalankan roda kehidupan.

Sementara, dilirik dari lingkup sosial budaya, Desa Bandar Kumbul merupakan daerah yang sangat kental dengan kesukuan Mandailing, adat istiadat yang kuat membuat perkampungan itu jarang didapati adanya suku lain yang hidup berdampingan dengan mereka.

Maka dari itu, dengan hadirnya TNI dalam pelaksanaan beberapa kali kegiatan di Lapangan Bola Desa setempat, seperti Pembukaan TMMD, HUT TNI ke-72, diyakinkan bakal membuka peluang masuknya suku lain ke Desa tersebut.

“Hampir rata-rata kita disini penduduknya bermarga (mandailing), dengan adanya TMMD, banyak suku lain yang keluar masuk ke Desa ini, artinya sinkronisasi peradaban zaman semakin terbuka” ujar Pjs Kepala Desa Bandar Kumbul Martin Pohan.

Makna Kemanunggalan TNI semakin terlihat, ketika Kodim 0209/LB mempersiapkan Pos Kesehatan di lokasi, dengan adanya pihak Medis ditempat itu, semakin memudahkan warga setempat dalam menyembuhkan penyakit, dan tentunya hal tersebut sangat bermanfaat.

Sejatinya, Dandim 0209/LB Letkol Czi Denden Sumarlin SE, tetap terus berupaya melakukan manuver komunikasi sosial dan tetap bermasyarakat, serta bersama Jajaran Danramil merapatkan barisan untuk men-sukseskan kemanunggalan tersebut.

Diharapkan, dengan adanya konsep dan program berupa TNI Manunggal Membangun Desa ini, TNI semakin dicintai rakyat, menjadi bagian dari masyarakat dan sesuai dengan Tema HUT TNI yang ke-72, “Bersama Rakyat, TNI Kuat”. semoga. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *